Jumat, 10 Desember 2010
DALAM HUJAN
Dalam Hujan
bayangan wajah dalam titik yang memburam
segaris senyum tersembunyi pada dinginnya titik air terakhir
takkan pernah lenyap meskipun penghujan selalu berganti
mesksi dingin kadang berubah menjadi panas meranggas
pada air yang menderas
merenda mimpi yang tidak pernah usai
bayangan wajah dalam titik yang memburam
segaris senyum tersembunyi pada dinginnya titik air terakhir
takkan pernah lenyap meskipun penghujan selalu berganti
mesksi dingin kadang berubah menjadi panas meranggas
pada air yang menderas
merenda mimpi yang tidak pernah usai
Jumat, 03 Desember 2010
Singapore dalam 3 hari
Meniti jantung mu menenggelamkanku dalam keletihan panjang mu..
tak mampu mengurai sepotong wajah sempat singgah..
namun jauh dalam rimba tak terjamah..
menyelusuri jantungmu
meninggalkan resah yang memarah
untuk berada di sini antara langkah, kemilau lampu dan derai hujan
aku rindu tanahku diantara asap kenalpot dan bau bekerang yang masih tercium lekat..
ribuan mil dari Singapore
aku rindu kembali ke tanahku..
adakah dimengerti?
tak mampu mengurai sepotong wajah sempat singgah..
namun jauh dalam rimba tak terjamah..
menyelusuri jantungmu
meninggalkan resah yang memarah
untuk berada di sini antara langkah, kemilau lampu dan derai hujan
aku rindu tanahku diantara asap kenalpot dan bau bekerang yang masih tercium lekat..
ribuan mil dari Singapore
aku rindu kembali ke tanahku..
adakah dimengerti?
Senin, 29 November 2010
Minggu, 28 November 2010
Belajar Menulis Puisi
Sesaat Sebelum Pergi
Segenggam asa yang pernah kau berikan ketika purnama usai
dan dedaunan kering jatuh satu-satu
masih menjadi noktah dalam jiwa
meski dedaunan tak lagi kering
dan purnama selalu berlalu
'Biarkan purnama berlalu,'' katamu waktu itu
sambil menapiki tanah basah dan menyembunyikan sorot lembut yang kucari
lenggang malam dan gerimis mulai turun menyembunyikan purnama sedangkan kata belum usai
diucapkan
"biarkan asa kau bawa", katamu
lenyap baris kata terakhir dijemput pagi yang datang terlalu dini
sepi
Segenggam asa yang pernah kau berikan ketika purnama usai
dan dedaunan kering jatuh satu-satu
masih menjadi noktah dalam jiwa
meski dedaunan tak lagi kering
dan purnama selalu berlalu
'Biarkan purnama berlalu,'' katamu waktu itu
sambil menapiki tanah basah dan menyembunyikan sorot lembut yang kucari
lenggang malam dan gerimis mulai turun menyembunyikan purnama sedangkan kata belum usai
diucapkan
"biarkan asa kau bawa", katamu
lenyap baris kata terakhir dijemput pagi yang datang terlalu dini
sepi
SEPOTONG NAFAS
Sepotong nafas pemberianNya yang seperti titik embun di pagi hari
yang lenyap ketika siang meranggas datang
namun malam meluluhkan dan ketika pagi datang embun pun kembali merembas..
tidak pernah terhenti atau berhenti..
sepotong nafas dengan segala pertanggung jawaban kepada Nya
juga penyerahan diri ketika menapaki jalan yang berkerikil
kepada Mu sepotong nafas tak hilang dalam pusaran malam dan kelamnya hujan
namun, maafkan
ketika sepotong nafas dibagikan untuk dihirupi
dari bagian hati yang juga kau pecahkan menjadi kepingan yang menghidupi
merenda ketika terrobek oleh kerikil di siang meranggas
maafkan
ketika sepotong nafas menjadi bagian nafas yang tidak sempurna untuk Mu
namun menjadi bagian yang diberikan kepadaku..
maafkan
yang lenyap ketika siang meranggas datang
namun malam meluluhkan dan ketika pagi datang embun pun kembali merembas..
tidak pernah terhenti atau berhenti..
sepotong nafas dengan segala pertanggung jawaban kepada Nya
juga penyerahan diri ketika menapaki jalan yang berkerikil
kepada Mu sepotong nafas tak hilang dalam pusaran malam dan kelamnya hujan
namun, maafkan
ketika sepotong nafas dibagikan untuk dihirupi
dari bagian hati yang juga kau pecahkan menjadi kepingan yang menghidupi
merenda ketika terrobek oleh kerikil di siang meranggas
maafkan
ketika sepotong nafas menjadi bagian nafas yang tidak sempurna untuk Mu
namun menjadi bagian yang diberikan kepadaku..
maafkan
Tentang Diri
Membaca seperti makanan yang masuk dalam tubuh kita, kita selalu membutuhkan dan terasa lapar lagi, demikian juga dengan membaca, akan selalu lapar dengan informasi baru.
Langganan:
Postingan (Atom)
Atom Feed (xml)